COBIT 2019 adalah kerangka kerja untuk tata kelola dan manajemen TI yang memberikan panduan dalam mengelola teknologi informasi guna mendukung tujuan bisnis. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam menggunakan framework COBIT 2019
1. Menentukan Lingkup Implementasi
Sebelum menerapkan COBIT 2019, organisasi harus menentukan lingkup implementasinya, termasuk:
- Tujuan bisnis yang ingin dicapai.
- Proses TI yang perlu dikelola atau diperbaiki.
- Pemangku kepentingan utama yang terlibat.
2. Menyesuaikan Prinsip COBIT 2019 dengan Kebutuhan Organisasi
COBIT 2019 memiliki enam prinsip tata kelola dan manajemen TI yang harus dipahami dan disesuaikan:
- Memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan.
- Mencakup organisasi secara menyeluruh.
- Menerapkan pendekatan berbasis sistem.
- Memisahkan tata kelola dan manajemen.
- Menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
- Menggunakan kerangka kerja yang holistik.
3. Mengidentifikasi Faktor Desain Tata Kelola
COBIT 2019 memperkenalkan Faktor Desain Tata Kelola (Governance System Design Factors), yang membantu organisasi menyesuaikan implementasi berdasarkan:
- Strategi bisnis dan prioritas organisasi.
- Regulasi dan kepatuhan yang harus dipatuhi.
- Ukuran organisasi dan kompleksitas struktur TI.
- Risiko dan toleransi terhadap risiko.
4. Menggunakan Tujuan Tata Kelola dan Manajemen (Governance and Management Objectives)
COBIT 2019 memiliki 40 tujuan tata kelola dan manajemen, yang dibagi dalam dua domain utama:
- Governance (Tata Kelola): EDM (Evaluate, Direct, Monitor)
- Management (Manajemen): APO, BAI, DSS, dan MEA
Organisasi harus memilih tujuan yang relevan dengan kebutuhan mereka dan menetapkan praktik terbaik untuk mencapainya.
5. Melakukan Gap Analysis (Evaluasi Kesenjangan)
Setelah menentukan tujuan tata kelola dan manajemen yang ingin dicapai, organisasi dapat:
- Menilai kondisi TI saat ini.
- Mengidentifikasi kesenjangan antara praktik yang diterapkan dengan standar COBIT 2019.
- Menentukan area yang perlu diperbaiki.
6. Menyusun Rencana Implementasi dan Eksekusi
Setelah analisis kesenjangan dilakukan, organisasi perlu:
- Menyusun rencana implementasi untuk meningkatkan tata kelola TI.
- Mengalokasikan sumber daya (tenaga kerja, anggaran, dan teknologi).
- Melaksanakan perubahan yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi COBIT 2019.
7. Mengukur Kinerja dan Melakukan Monitoring
Untuk memastikan efektivitas implementasi, organisasi harus:
- Menggunakan Maturity Model COBIT 2019 untuk menilai tingkat kapabilitas setiap proses TI.
- Menerapkan Key Performance Indicators (KPI) untuk memantau pencapaian tujuan tata kelola TI.
- Melakukan audit dan review berkala guna mengidentifikasi area perbaikan.
8. Mengoptimalkan dan Meningkatkan Tata Kelola TI Secara Berkelanjutan
Tata kelola TI bukan proses satu kali, tetapi harus terus dikembangkan agar tetap relevan dengan perubahan bisnis dan teknologi. Oleh karena itu, organisasi harus:
- Memastikan kepatuhan terhadap regulasi baru.
- Meningkatkan proses berdasarkan hasil evaluasi dan audit.
- Menyesuaikan strategi berdasarkan perubahan kebutuhan bisnis.
Implementasi COBIT 2019 melibatkan langkah-langkah dari menentukan lingkup, menyesuaikan faktor desain, menerapkan tujuan tata kelola, hingga mengukur dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, organisasi dapat memastikan tata kelola TI yang optimal, mendukung strategi bisnis, dan meningkatkan nilai dari teknologi informasi yang digunakan.
Sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) yang relevan dengan implementasi COBIT 2019 dan tata kelola TI umumnya berkaitan dengan bidang manajemen TI, tata kelola IT, audit IT, dan keamanan informasi. Berikut beberapa sertifikasi BNSP yang relevan:
1. Sertifikasi Manajemen dan Tata Kelola TI
Sertifikasi ini sesuai bagi profesional yang ingin mengimplementasikan COBIT 2019 dan meningkatkan tata kelola IT dalam organisasi.
- Skema Sertifikasi:
- Manajer Tata Kelola TI (IT Governance Manager)
- Fokus: Implementasi tata kelola TI berbasis COBIT.
- Kompetensi: Pengelolaan strategi IT, penyelarasan IT dengan bisnis, evaluasi dan audit IT.
- Manajer Layanan TI (IT Service Manager)
- Fokus: Pengelolaan layanan TI berbasis ITIL dan COBIT.
- Kompetensi: Manajemen layanan, kepuasan pengguna, peningkatan layanan IT.
- Manajer Risiko TI (IT Risk Manager)
- Fokus: Identifikasi, analisis, dan mitigasi risiko TI.
- Kompetensi: Manajemen risiko berbasis ISO 31000, ITIL, dan COBIT 2019.
- Manajer Tata Kelola TI (IT Governance Manager)
2. Sertifikasi Audit dan Keamanan Informasi
Untuk profesional yang menangani audit dan keamanan sistem informasi, sertifikasi ini berkaitan dengan kontrol dan pengawasan berbasis COBIT.
- Skema Sertifikasi:
- Auditor Teknologi Informasi (IT Auditor)
- Fokus: Audit sistem informasi berdasarkan standar COBIT, ISO 27001, dan NIST.
- Kompetensi: Evaluasi tata kelola IT, kepatuhan regulasi, dan pengendalian internal.
- Manajer Keamanan Informasi (Information Security Manager)
- Fokus: Manajemen keamanan informasi berbasis ISO 27001 dan NIST.
- Kompetensi: Kebijakan keamanan, mitigasi ancaman, dan tata kelola keamanan data.
- Manajer Kontrol Internal IT (IT Internal Control Manager)
- Fokus: Pengendalian internal, kepatuhan IT, dan tata kelola berbasis COBIT.
- Auditor Teknologi Informasi (IT Auditor)
3. Sertifikasi Analisis dan Manajemen Data
Untuk perusahaan yang ingin mengoptimalkan data governance dengan COBIT 2019.
- Skema Sertifikasi:
- Manajer Tata Kelola Data (Data Governance Manager)
- Fokus: Pengelolaan dan kebijakan data berbasis COBIT dan DAMA-DMBOK.
- Kompetensi: Pengendalian kualitas data, manajemen metadata, dan compliance data.
- Manajer Tata Kelola Data (Data Governance Manager)
Studi Kasus: Implementasi COBIT 2019 di Perusahaan Teknologi ABC
Latar Belakang
Perusahaan Teknologi ABC menghadapi tantangan dalam mengelola sistem TI dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Untuk meningkatkan tata kelola TI dan meminimalkan risiko, perusahaan memutuskan untuk mengimplementasikan COBIT 2019. Proses ini dilakukan melalui langkah-langkah terstruktur sesuai dengan framework COBIT 2019.
Langkah-langkah Pelaksanaan
1. Menentukan Lingkup Implementasi
- Aktivitas: Tim manajemen melakukan workshop untuk merumuskan tujuan bisnis yang ingin dicapai dengan implementasi COBIT 2019.
- Hasil: Lingkup yang mencakup perlunya meningkatkan tata kelola TI dan penyelarasan TI dengan strategi bisnis.
2. Menyesuaikan Prinsip COBIT 2019
- Aktivitas: Menganalisis enam prinsip COBIT untuk memastikan bahwa penerapannya sesuai dengan budaya dan kebutuhan organisasi.
- Hasil: Prinsip-prinsip dipilih dan diperjelas untuk mendukung kebutuhan perusahaan dalam pengelolaan TI.
3. Mengidentifikasi Faktor Desain Tata Kelola
- Aktivitas: Mengumpulkan data tentang strategi bisnis, risiko, dan ukuran organisasi melalui kuesioner yang disebarkan kepada pemangku kepentingan.
- Hasil: Identifikasi faktor-faktor desain yang akan mempengaruhi implementasi, seperti kebutuhan regulasi dan kompleksitas struktur TI.
4. Menentukan Tujuan Tata Kelola dan Manajemen
- Aktivitas: Tim audit TI memilih 10 tujuan tata kelola dan manajemen yang relevan dari daftar 40 tujuan dalam COBIT 2019.
- Hasil: Tujuan yang ditetapkan menjelaskan pencapaian yang ingin diraih dalam pengelolaan TI.
5. Melakukan Gap Analysis
- Aktivitas: Menggunakan metode yang telah dibangun untuk mengevaluasi kondisi TI saat ini dan mengidentifikasi kesenjangan antara praktik saat ini dan standar COBIT 2019.
- Hasil: Daftar kesenjangan yang harus diperbaiki.
6. Menyusun Rencana Implementasi
- Aktivitas: Mengembangkan rencana implementasi detail, termasuk pengalokasian sumber daya dan penjadwalan proses pembelajaran.
- Hasil: Rencana lengkap untuk melaksanakan rekomendasi hasil audit.
7. Pelaksanaan Implementasi
- Aktivitas: Mengimplementasikan rekomendasi yang telah diformulasi, dan melakukan pelatihan bagi karyawan mengenai praktik terbaik COOBIT.
- Hasil: Karyawan memahami dan siap dalam mendukung aplikasi tata kelola TI yang baru.
8. Mengukur Kinerja dan Melakukan Monitoring
- Aktivitas: Menggunakan Maturity Model COBIT untuk menilai efek dari perubahan yang dilakukan dan memantau perkembangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Hasil: Laporan kinerja yang memberikan wawasan tentang kemajuan yang dicapai.
9. Pengoptimalan Berkelanjutan
- Aktivitas: Mengadakan sesi review rutin untuk mengevaluasi pengalaman dan efektivitas implementasi COBIT 2019, serta melakukan penyesuaian berdasarkan feedback.
- Hasil: Penyesuaian berkelanjutan yang menjaga keselarasan antara TI dan strategi bisnis.
Kesimpulan
Implementasi COBIT 2019 di Perusahaan Teknologi ABC menunjukkan bagaimana audit TI yang terencana dapat membantu organisasi dalam meningkatkan kontrol dan keamanan TI mereka, sambil memastikan semua aspek tata kelola TI masih relevan dengan kebutuhan bisnis. Kami LSP memiliki SKema Pelatihan yang dijalankan oleh instruktur profesional dan menyediakan sertifikat BNSP untuk mengakui kompetensi peserta dalam penerapan COBIT dan keamanan data, serta tata kelola taktis lainnya.
Jika tujuan Anda adalah mengimplementasikan COBIT 2019, sertifikasi BNSP yang paling relevan adalah:
✅ Manajer Tata Kelola TI
✅ Auditor Teknologi Informasi
✅ Manajer Risiko TI
✅ Manajer Keamanan Informasi
Sertifikasi ini membantu dalam penerapan kontrol, audit, dan manajemen risiko sesuai dengan standar COBIT 2019, sehingga mendukung efektivitas tata kelola TI dalam organisasi.