Panduan Instalasi Django di Windows dan Konfigurasi di VS Code
Django adalah framework Python untuk pengembangan web yang cepat dan efisien. Berikut adalah langkah-langkah
instalasi Django di Windows serta cara mengkonfigurasinya di
Visual Studio Code (VS Code).
1. Instalasi Python
Sebelum menginstal Django, pastikan
Python sudah terpasang di Windows.
Cek apakah Python sudah terpasang:
Buka
Command Prompt (cmd) dan jalankan perintah berikut:
Jika Python belum terpasang,
unduh dan instal Python dari
python.org dan pastikan untuk
menandai opsi "Add Python to PATH" saat instalasi.
2. Instal Virtual Environment (Opsional, tetapi Disarankan)
Gunakan
virtual environment untuk mengisolasi proyek Django.
Buat direktori proyek dan buat virtual environment:
Aktifkan virtual environment:
Jika berhasil, terminal akan menunjukkan
(env)
di depannya.
3. Instal Django
Setelah virtual environment aktif, instal Django menggunakan
pip:
Cek versi Django yang telah diinstal:
4. Membuat Proyek Django
Setelah Django terinstal, buat proyek baru:
Jalankan server Django untuk memastikan semuanya berfungsi:
Jika berhasil, Anda akan melihat pesan seperti ini:
Buka browser dan akses
http://127.0.0.1:8000/ untuk melihat halaman default Django.
5. Instal VS Code dan Konfigurasi Django
- Buka VS Code, lalu buka folder proyek Django (
myproject
).
- Instal ekstensi Python di VS Code (jika belum).
- Buka Extensions (Ctrl + Shift + X)
- Cari "Python" dan klik Install
- Pilih Interpreter Python yang Benar
- Tekan Ctrl + Shift + P
- Ketik "Python: Select Interpreter"
- Pilih interpreter dari virtual environment (
env
).
- Buka Terminal di VS Code dan Aktifkan Virtual Environment
- Windows CMD:
- Windows PowerShell:
- Jalankan Server Django dari VS Code Terminal
6. Menjalankan Aplikasi Django di VS Code
Untuk mulai coding Django di VS Code:
✅ Buka file
views.py, models.py, urls.py dan mulai pengembangan.
✅ Gunakan
Django Debugger jika ingin debugging langsung dari VS Code.
✅ Instal
Django Extensions (
pip install django-extensions
) untuk fitur tambahan.
Studi Kasus: Implementasi Django untuk Aplikasi Web di Perusahaan XYZ
Latar Belakang
Perusahaan XYZ adalah startup yang ingin mengembangkan aplikasi web untuk manajemen proyek. Mereka memilih Django karena kemampuannya dalam mempercepat pengembangan dan kemudahan integrasi dengan basis data. Pada 25 Mei 2024, perusahaan memutuskan untuk mengikuti pelatihan dan uji kompetensi dalam penguasaan Django dengan tujuan meningkatkan keterampilan tim pengembangan mereka.
Langkah-langkah Pelaksanaan
1. Instalasi Python
- Aktivitas: Tim pengembang memastikan bahwa Python telah terpasang di sistem mereka.
- Perintah:
- Hasil: Jika Python belum terpasang, mereka mengunduh dan menginstalnya dari python.org.
2. Pengaturan Virtual Environment
- Aktivitas: Membuat lingkungan virtual untuk proyek agar pengelolaan paket lebih terisolasi.
- Perintah:
pip install virtualenv
mkdir myproject
cd myproject
python -m venv env
envScriptsactivate
- Hasil: Mengaktifkan virtual environment yang ditandai dengan (env) di command line.
3. Instalasi Django
- Aktivitas: Tim memasang Django dalam lingkungan virtual.
- Perintah:
- Hasil: Memastikan instalasi berhasil dengan:
4. Membuat Proyek Django
- Aktivitas: Membuat proyek web baru menggunakan Django.
- Perintah:
django-admin startproject myproject .
- Hasil: Struktur proyek baru terbentuk.
5. Menjalankan Server Django
- Aktivitas: Memastikan proyek berfungsi dengan baik.
- Perintah:
python manage.py runserver
- Hasil: Mengakses:
- Halaman default Django berhasil ditampilkan.
6. Menggunakan VS Code untuk Pengembangan
- Aktivitas: Mengatur VS Code untuk memudahkan pengembangan.
- Membuka folder proyek di VS Code.
- Menginstal ekstensi Python.
- Perintah untuk memilih interpreter Python:
Ctrl + Shift + P -> Python: Select Interpreter
- Hasil: Pengaturan yang memadai untuk penulisan kode.
7. Pengembangan Fitur
- Aktivitas: Mengembangkan fitur menggunakan model, tampilan, dan template (MVVM) dalam proyek Django.
- Hasil: Tim mulai menerapkan kode untuk fungsionalitas aplikasi.
8. Pengujian dan Debugging
- Aktivitas: Melakukan pengujian unit untuk memastikan setiap bagian berfungsi sesuai harapan.
- Hasil: Mengidentifikasi dan memperbaiki bug atau kesalahan dalam aplikasi.
9. Implementasi dan Penerapan
- Aktivitas: Proyek di-deploy pada server untuk akses publik.
- Hasil: Memastikan aplikasi dapat diakses oleh pengguna.
Kesimpulan
Melalui langkah-langkah pelatihan dan implementasi di atas, tim pengembang di perusahaan XYZ berhasil mengembangkan aplikasi web menggunakan Django. Kesuksesan ini berkat persiapan yang matang selama pelatihan dan uji kompetensi. Kami LSP memiliki SKema Pelatihan yang dijalankan oleh instruktur profesional berpengalaman dan menyediakan sertifikat BNSP untuk mengakui kompetensi peserta dalam pengembangan web, meningkatkan potensi karir mereka di industri.
Dengan langkah-langkah ini, Django berhasil diinstal di
Windows, dijalankan dalam
VS Code, dan siap digunakan untuk pengembangan aplikasi web.
Rekomendasi Sertifikasi BNSP untuk Backend Developer
Beberapa skema sertifikasi yang
relevan untuk backend developer:
✅ 1. Sertifikasi Pemrograman Backend
- Nama Sertifikasi: Programmer Backend (Web Developer Backend)
- Kompetensi:
- Mengembangkan aplikasi backend menggunakan framework seperti Django, Laravel, Spring Boot, atau Express.js
- Merancang dan mengelola API (RESTful & GraphQL)
- Mengoptimalkan database dan query SQL/NoSQL
- Menggunakan caching dan load balancing untuk meningkatkan performa
✅ 2. Sertifikasi Pengelolaan Database (Database Administrator - DBA)
- Nama Sertifikasi: Administrator Database
- Kompetensi:
- Mendesain dan mengelola database relasional (MySQL, PostgreSQL, SQL Server)
- Mengelola database NoSQL (MongoDB, Firebase, Cassandra)
- Optimasi query dan indeks database untuk meningkatkan kecepatan aplikasi
✅ 3. Sertifikasi Keamanan Backend & Web Application Security
- Nama Sertifikasi: Manajer Keamanan Informasi (Information Security Manager)
- Kompetensi:
- Menerapkan best practice keamanan pada backend
- Melindungi API dari serangan SQL Injection, XSS, CSRF
- Menggunakan enkripsi untuk melindungi data pengguna
✅ 4. Sertifikasi DevOps & Cloud Backend
- Nama Sertifikasi: DevOps Engineer atau Cloud Administrator
- Kompetensi:
- Deploy backend di server cloud seperti AWS, GCP, dan Azure
- Menggunakan Docker & Kubernetes untuk mengelola container aplikasi
- Mengatur CI/CD (Continuous Integration & Deployment) untuk otomatisasi