Panduan System Analyst dengan pemodelan BPMN (Business Process Model and Notation) Studi Kasus: Digitalisasi Proses Pengajuan Cuti Karyawan Menggunakan Bizagi Modeler

Tools yang Digunakan oleh System Analyst

Seorang System Analyst bertanggung jawab untuk menganalisis, merancang, dan mengoptimalkan sistem dalam sebuah organisasi. Berikut adalah beberapa tools penting yang digunakan oleh System Analyst dalam berbagai aspek pekerjaannya:


1. Tools untuk Analisis dan Perancangan Sistem

🔹 Microsoft Visio → Digunakan untuk membuat diagram alur proses bisnis, UML, ERD, dan flowchart.
🔹 Lucidchart → Alternatif online untuk Visio, mempermudah pembuatan diagram secara kolaboratif.
🔹 Draw.io → Alat gratis berbasis web untuk membuat flowchart, ERD, dan diagram sistem lainnya.
🔹 Bizagi Modeler → Digunakan untuk pemodelan BPMN (Business Process Model and Notation) dalam proses bisnis.


2. Tools untuk Dokumentasi Sistem

📄 Microsoft Word / Google Docs → Untuk menulis dokumen SRS (Software Requirement Specification).
📋 Confluence → Platform dokumentasi berbasis cloud yang sering digunakan dalam tim pengembangan.
📊 Microsoft Excel / Google Sheets → Untuk analisis data dan pembuatan tabel spesifikasi sistem.


3. Tools untuk Pemodelan Basis Data (Database Design)

🔹 MySQL Workbench → Digunakan untuk membuat ERD (Entity Relationship Diagram) dan merancang database relational.
🔹 DBDesigner → Alat visual untuk desain database, mendukung berbagai DBMS seperti PostgreSQL dan MySQL.
🔹 Navicat → Alat profesional untuk manajemen database dan pembuatan skema database.


4. Tools untuk Manajemen Proyek & Kolaborasi

JIRA → Digunakan untuk manajemen proyek berbasis Agile & Scrum.
Trello → Alat visual untuk mengelola tugas dan workflow proyek.
Asana → Mempermudah komunikasi dalam tim dan pengelolaan proyek IT.
Slack / Microsoft Teams → Untuk komunikasi internal tim dalam pengembangan sistem.


5. Tools untuk Pengujian dan Validasi Sistem

🔹 Postman → Digunakan untuk menguji API dan komunikasi antar sistem.
🔹 Selenium → Otomatisasi pengujian aplikasi web.
🔹 JMeter → Untuk pengujian performa sistem.
🔹 Figma / Adobe XD → Untuk pembuatan prototipe UI/UX sebelum implementasi sistem.


6. Tools untuk Analisis Data dan Business Intelligence

📊 Power BI / Tableau → Digunakan untuk analisis data dan pembuatan dashboard.
📊 Google Data Studio → Visualisasi data berbasis cloud untuk analisis sistem bisnis.

MARI KITA MULAI SALAH SATU TOOLSNYA,, KITA GUNAKAN BIZAGI UNTUK BPMN

Studi Kasus Penggunaan Bizagi Modeler: Digitalisasi Proses Pengajuan Cuti Karyawan

Latar Belakang

Perusahaan XYZ masih menggunakan proses manual untuk pengajuan cuti karyawan, yang melibatkan pengisian formulir kertas, persetujuan atasan melalui email, dan pencatatan manual oleh HRD. Proses ini menyebabkan:

  • Keterlambatan dalam persetujuan cuti.
  • Kesalahan pencatatan jumlah cuti karyawan.
  • Kurangnya transparansi dalam status pengajuan cuti.

Untuk mengatasi masalah ini, Bizagi Modeler digunakan untuk memodelkan dan mengotomatisasi proses pengajuan cuti.

Langkah-Langkah Detail Menggunakan Bizagi Modeler

1. Membuka Bizagi Modeler dan Membuat Proyek Baru

1️⃣ Buka Bizagi Modeler di komputer.
2️⃣ Klik “File” → “New Process” untuk membuat proyek baru.
3️⃣ Beri nama proyek, misalnya: “Pengajuan Cuti Karyawan”.
4️⃣ Klik “Create”, dan jendela modeling akan terbuka.


2. Membuat Start Event (Awal Proses)

1️⃣ Di panel kiri, pilih “Start Event”, lalu drag ke dalam workspace.
2️⃣ Klik ikon pensil untuk mengedit, lalu ubah nama menjadi “Karyawan Mengajukan Cuti”.
3️⃣ Tambahkan keterangan di properties jika diperlukan.


3. Membuat Task untuk Pengajuan Cuti

1️⃣ Di panel kiri, pilih “Task” (Kotak Persegi), lalu tarik dari Start Event.
2️⃣ Ganti nama task menjadi “Isi Formulir Pengajuan Cuti”.
3️⃣ Tambahkan ikon pengguna (Klik kanan → Assign to Role → Karyawan).
4️⃣ Tambahkan data input berupa form pengajuan cuti dengan detail:

  • Nama Karyawan
  • Tanggal Mulai & Akhir Cuti
  • Jenis Cuti (Tahunan, Sakit, dll.)
  • Alasan Cuti

4. Membuat Gateway untuk Validasi Kuota Cuti

1️⃣ Tambahkan “Exclusive Gateway” setelah task pengisian formulir.
2️⃣ Beri nama “Cek Kuota Cuti”.
3️⃣ Buat dua cabang dengan kondisi:

  • Jika kuota cuti tersedia, lanjut ke persetujuan atasan.
  • Jika kuota cuti tidak cukup, kirim notifikasi penolakan.

5. Task Persetujuan dari Atasan Langsung

1️⃣ Tambahkan Task baru setelah gateway kuota cuti.
2️⃣ Beri nama “Atasan Menyetujui atau Menolak Cuti”.
3️⃣ Assign role ke Atasan Langsung.
4️⃣ Buat Exclusive Gateway setelah task ini untuk memproses persetujuan atau penolakan:

  • Jika disetujui, lanjut ke HRD.
  • Jika ditolak, kirim notifikasi ke karyawan.

6. Task Validasi oleh HRD

1️⃣ Tambahkan Task “HRD Memproses Cuti” setelah persetujuan atasan.
2️⃣ Assign role ke HRD.
3️⃣ Tambahkan langkah:

  • HRD memperbarui sistem kehadiran karyawan.
  • Mengirim email notifikasi ke karyawan.

7. Membuat End Event (Akhir Proses)

1️⃣ Tambahkan “End Event” di akhir proses.
2️⃣ Beri nama “Cuti Disetujui” untuk jalur yang berhasil.
3️⃣ Tambahkan End Event tambahan bernama “Cuti Ditolak” untuk jalur yang gagal.


8. Menyimpan dan Mengekspor Model

1️⃣ Klik “File” → “Save” untuk menyimpan proyek.
2️⃣ Jika ingin berbagi model, klik “Export” → Pilih format PNG/PDF.
3️⃣ Gunakan “Simulation” untuk menguji jalannya proses.


Setelah pemodelan berhasil:

  • Sistem berbasis web atau mobile dikembangkan berdasarkan BPMN di Bizagi.
  • Integrasi dengan HR Software untuk otomatisasi pencatatan cuti.
  • Dashboard real-time untuk memantau pengajuan cuti karyawan.
  • 🔹 Waktu pemrosesan cuti berkurang dari 2 hari menjadi kurang dari 1 jam.
    🔹 HRD dapat melihat dan mengelola data cuti lebih transparan.
    🔹 Karyawan bisa melacak status pengajuan cuti tanpa harus menanyakan ke HR.
    🔹 Perusahaan mengurangi penggunaan dokumen kertas dan email manual.

Kesimpulan

Dengan Bizagi Modeler, proses pengajuan cuti menjadi lebih terstruktur, otomatis, dan transparan. Pemodelan ini memungkinkan perusahaan untuk:
Memantau status cuti secara real-time.
Mengurangi kesalahan administrasi.
Mempercepat persetujuan cuti dengan otomatisasi.

Sertifikasi Analis Sistem  dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) adalah pengakuan resmi atas kompetensi profesional di bidang analisis sistem. Sertifikasi ini menilai kemampuan individu dalam mengidentifikasi kebutuhan bisnis, mengembangkan desain teknis, dan memastikan implementasi sistem yang efektif.

Manfaat Sertifikasi:

  • Pengakuan Kompetensi: Menunjukkan bahwa Anda memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan standar nasional.
  • Peningkatan Peluang Karir: Meningkatkan kredibilitas dan daya saing di pasar kerja.
  • Pengembangan Profesional: Mendorong peningkatan keterampilan dan pengetahuan di bidang analisis sistem.

Persyaratan Umum:

  • Pendidikan: Minimal lulusan S1 di bidang Teknologi Informasi atau memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi pada skema System Analyst.
  • Pengalaman: Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang yang relevan.
  • Dokumen Pendukung: Pas foto, salinan identitas diri, fotokopi ijazah terakhir, CV, dan portofolio yang relevan.

Proses Sertifikasi:

  1. Pendaftaran: Mengajukan permohonan sertifikasi ke Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) terkait.
  2. Uji Kompetensi: Mengikuti asesmen yang mencakup evaluasi pengetahuan dan keterampilan praktis.
  3. Penerbitan Sertifikat: Setelah dinyatakan kompeten, sertifikat akan diterbitkan oleh BNSP dengan masa berlaku tertentu.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai skema sertifikasi dan prosedur pendaftaran, Anda dapat mengunjungi situs resmi BNSP atau LSP terkait.

MAU TAU LEBIH BANYAK.. KONTAK SAJA WA NYA.. LIHAT JUGA DOKUMENTASI HASIL PELATIHAN

 

Studi Kasus: Digitalisasi Proses Pengajuan Cuti Karyawan Menggunakan Bizagi Modeler

Latar Belakang: Perusahaan XYZ menghadapi tantangan terkait proses pengajuan cuti karyawan yang dilakukan secara manual, melibatkan formulir kertas, email persetujuan, dan pencatatan manual oleh HRD. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam persetujuan, kesalahan pencatatan, dan kurangnya transparansi.

Dengan menggunakan Bizagi Modeler, perusahaan ingin mendigitalisasi dan mengotomatisasi proses pengajuan cuti ini.

Langkah-langkah Penggunaan Bizagi Modeler

  1. Membuka Bizagi Modeler dan Membuat Proyek Baru
    • Buka aplikasi Bizagi Modeler di komputer.
    • Klik “File” → “New Process” dan beri nama proyek “Pengajuan Cuti Karyawan”.
    • Klik “Create” untuk membuka workspace.
  2. Membuat Start Event
    • Pilih “Start Event” dari panel kiri dan drag ke workspace.
    • Ubah nama menjadi “Karyawan Mengajukan Cuti”.
  3. Membuat Task Pengisian Formulir
    • Tambahkan “Task” dan beri nama “Isi Formulir Pengajuan Cuti”.
    • Assign role ke Karyawan.
    • Tambahkan form pengisian yang berisi Nama Karyawan, Tanggal Cuti, Jenis Cuti, dan Alasan Cuti.
  4. Menambahkan Gateway untuk Validasi
    • Tambahkan “Exclusive Gateway” setelah task pengisian formulir, beri nama “Cek Kuota Cuti”.
    • Buat dua cabang:
      • Jika kuota cukup, lanjut ke task persetujuan atasan.
      • Jika tidak, kirim notifikasi penolakan.
  5. Task Persetujuan Atasan
    • Tambahkan task “Atasan Menyetujui atau Menolak Cuti”.
    • Assign role ke Atasan.
    • Setelah task ini, tambahkan gateway untuk memproses persetujuan/penolakan.
  6. Task Validasi oleh HRD
    • Tambahkan task “HRD Memproses Cuti” setelah persetujuan atasan.
    • Assign role ke HRD dan tambahkan langkah pengolahan.
  7. Menambahkan End Event
    • Tambahkan “End Event” untuk jalur “Cuti Disetujui” dan “Cuti Ditolak”.
  8. Menyimpan dan Mengekspor Model
    • Klik “File” → “Save” untuk menyimpan proyek.
    • Untuk berbagi model, klik “Export” dan pilih format PNG/PDF.
  9. Menguji Proses
    • Gunakan fitur “Simulation” untuk menguji alur proses yang telah dirancang.

Kesimpulan

Dengan menggunakan Bizagi Modeler, proses pengajuan cuti karyawan di perusahaan XYZ menjadi lebih terstruktur dan otomatis. Pemodelan ini memungkinkan perusahaan untuk:

  • Memantau status pengajuan cuti secara real-time.
  • Mengurangi kesalahan administrasi.
  • Mempercepat proses persetujuan dan memberikan transparansi kepada karyawan.

Kami LSP memiliki skema pelatihan yang dirancang secara profesional, dengan instruktur berpengalaman dan menyediakan sertifikat BNSP sebagai pengakuan atas kompetensi yang diperoleh peserta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *